Jumat, 09 Desember 2011

Mengelola Konflik Organisasi


Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

Organisasi (Yunani: ργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah unt tujuan bersama . Baik dalam penggunaan sehari-hari maupun ilmiah, istilah ini digunakan dengan banyak cara.

PERBEDAAN PANDANGAN TRADISIONAL & INTERAKSIONIS MENGENAI KONFLIK

-         Pandangan tradisional.
Pandangan tradisional tentang konflik antar kelompok terjadi antara tahun 1930-an dan tahun 1940-an. Pandangan ini menganggap bahwa semua konflik adalah berbahaya dan oleh karenanya harus dihindari. Konflik dilihat sebagai hasil yang disfungsional sebagai akibat dari buruknya komunikasi, kurangnya keterbukaan dan kepercayaan di antara anggota organisasi, dan kegagalan manajer untuk memberikan respon atas kebutuhan dan aspirasi dari para pekerja.

-         Pandangan Interaksionis.
John Aker dari IBM menjelaskan – pandangan baru tentang konflik yang disebut sebut sebagai persepektif interaksionis. Kalau pendekatan aliran hubungan manusiawi menerima keberadaan dari konflik, maka pendekatan interaksionis mendorong konflik pada keadaan yang “harmonis tidak adanya perbedaan pendapat yang cenderung menyebab organisasi menjadi statis, apatis, dan tidak tanggap terhadap kebutuhan akan perubahan dan inovasi. Sumbangan utama dari pen dekatan interaksionis adalah mendorong pimpinan organisasi untuk selalu mempertahankan tingkat konflik yang optimal agar mampu menimbulkan semangat clan kreativitas kelompok.

SUMBER – SUMBER UTAMA PENYEBAB KONFLIK.

Dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar yaitu faktor intern dan faktor
ekstern.
Dalam faktor intern dapat disebutkan beberapa hal :

1.       Kemantapan organisasi
Organisasi yang telah mantap lebih mampu menyesuaikan diri sehingga tidak mudah terlibat konflik dan mampu menyelesaikannya. Analoginya dalah seseorang yang matang mempunyai pandangan hidup luas, mengenal dan menghargai perbedaan nilai dan lain-lain.
2.      Sistem nilai
Sistem nilai suatu organisasi ialah sekumpulan batasan yang meliputi landasan maksud dan cara berinteraksi suatu organisasi, apakah sesuatu itu baik, buruk, salah atau benar.
3.      Tujuan
Tujuan suatu organisasi dapat menjadi dasar tingkah laku organisasi itu serta para anggotanya.
4.      Sistem lain dalam organisasi
Seperti sistem komunikasi, sistem kepemimpinan, sistem pengambilan keputusan, sisitem imbalan dan lain-lain. Dlam hal sistem komunikasi misalnya ternyata persepsi dan penyampaian pesan bukanlah soal yang mudah.

Sedangkan faktor ekstern meliputi :

1.       Keterbatasan sumber daya
Kelangkaan suatu hal yang dapat menumbuhkan persaingan dan seterusnya dapat berakhir menjadi konflik.
2.      Kekaburan aturan/norma di masyarakat
Hal ini memperbesar peluang perbedaan persepsi dan pola bertindak.
3.      Derajat ketergantungan dengan pihak lain
Semakin tergantung satu pihak dengan pihak lain semakin mudah konflik terjadi.
4.      Pola interaksi dengan pihak lain
Pola yang bebas memudahkan pemamparan dengan nilai-nilai ain sedangkan pola tertutup menimbulkan sikap kabur dan kesulitan penyesuaian diri.

TEKNIK – TEKNIK UTAMA UNTUK MEMECAHKAN KONFLIK.

Konflik dapat dicegah atau dikelola dengan:
1.       Disiplin: Mempertahankan disiplin dapat digunakan untuk mengelola dan mencegah konflik. Manajer perawaran harus mengetahui dan memahami peraturan-peraturan yang ada dalam organisasi. Jika belum jelas, mereka harus mencari bantuan untuk memahaminya.
2.      Pertimbangan Pengalaman dalam Tahapan Kehidupan: Konflik dapat dikelola dengan mendukung perawat untuk mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman dan tahapan hidupnya. Misalnya; Perawat junior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk mengikuti pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, sedangkan bagi perawat senior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.
3.      Komunikasi: Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang terapetik dan kondusif. Suatu upaya yang dapat dilakukan manajer untuk menghindari konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam kegitan sehari-hari yang akhirnya dapat dijadikan sebagai satu cara hidup.
4.      Mendengarkan secara aktif: Mendengarkan secara aktif merupakan hal penting untuk mengelola konflik. Untuk memastikan bahwa penerimaan para manajer perawat telah memiliki pemahaman yang benar, mereka dapat merumuskan kembali permasalahan para pegawai sebagai tanda bahwa mereka telah mendengarkan.

Pendekatan dalam resolusi konflik tergantung pada :
-         Konflik itu sendiri
-         Karakteristik orang-orang yang terlibat di dalamnya
-         Keahlian individu yang terlibat dalam penyelesaian konflik
-         Pentingnya isu yang menimbulkan konflik
-         Ketersediaan waktu dan tenaga

Sumber :
-           Luthans F. Organizational Behavior, Mc Graw Hill, Singapore, 1981
-           Miftah Thoha. Kepemimpinan dalam Manajemen. PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1993.
-           Ann Marriner –Tomey ( 1996 ) . Guide To Nursing Management and Leadership. Mosby – Year Book, Inc St Louis.
http://kindiboy.wordpress.com/2011/12/08/definisi-konflik-organisasi/

Jumat, 28 Oktober 2011

Flowchart Pembayaran Uang Semester(Kuliah)



Gambar diatas merupakan flowchart pembayaran uang semester(Kuliah) di Universitas Gunadarma.

Proses dari flowchart diatas :
  1. Melengkapi persyaratan bukti pembayaran uang semester lama (Blanko Lama).
  2. Membawa bukti pembayaran lama (Blanko lama) jika belum membawa, bawalah bukti pembayaran lama (Blanko lama) tersebut.
  3. Kemudian serahkan kebagian pembayaran (BANK DKI)
  4. Serahkan persyaratan, jika belum serahkan persyaratan tersebut.
  5. Melakukan pembayaran uang semester.
  6. Menerima bukti pembayaran uang semester baru (Blanko Baru)
  7. Selesai, anda sudah menyelesaikan pembayaran uang semester kini.


Kamis, 29 September 2011

Teori Organisasi


A. Pengertian Organisasi
“Organisasi” sebenarnya berasal dari bhs Yunani, “organon” atau dalam bhs Latin, disebut “organum” yang artinya “alat, bagian, atau anggota badan”. Selanjutnya seiring berjalannya waktu, terjadilah perkembangan dalam pengertiannya. Dengan kata lain, (semakin banyak orang yang mengartikannya maka semakin banyak definisi dan semakin luas pula kata itu diartikan) Tapi dari sekian banyak definisi “organisasi”. Organisasi jga bisa dikatakan sekumpulan, individu, kelompok yang mempunyai tujuan, visi & misi tertentu untuk menampung / menyalurkan pikiran atau pendapat yang tidak sama (dengan kata lain berbeda).
* Berikut ini beberapa pengertian organisasi menurut para ahli :
1. Organisasi menurut Stoner : Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi menurut James  D. Mooney: Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. organisasi menurut Cyrill Soffer adalah perserikatan orang-orang yang masing diberi peranan tertentu dalam suatu sistem kerja dan pembagian kerja dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas dibagikan diantara pemegang peranan dan kemudian digabung dalam beberapa bentuk hasil
4. organisasi menurut Kast & Rosenzweig, mendefinisikan organisasi kedalam beberapa point yaitu :
1.      Suatu subsistem dari lingkungan yang lebih luas
2.      Terdiri dari orang-orang yang berorientasi kepada tujuan
3.      Suatu subsistem teknik yaitu orang2 yang menggunakan pengetahuan, teknik, peralatan dan fasilitas
4.      Suatu subsistem struktural yaitu orang-orang yang bekerja bersama dalam berbagai kegiatan yang terpadu
5.      Suatu sistem psikososial yaitu orang-orang yang terlibat dalam hubungan sosial
6.      Suatu subsistem manajerial yang merencanakan dan mengendalikan semua usaha
5. Organisasi Menurut Chester I. Bernard : Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Organisasi adalah suatu wadah atau pun tempat dimana orang-orang dapat bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Tanpa adanya organisasi kita akan menjadi kesulitan untuk melaksanakan suatu kerja sama, karena setiap orang tidak akan mengetahui bagaimana cara bekerja sama dalam sebuah organisasi tersebut.
Ciri-ciri organisasi yaitu :
·         Adanya komponen ( atasan dan bawahan)
·         Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
·         Adanya tujuan
·         Adanya sasaran
·         Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
·         Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas
Sedangkan ciri-ciri organisasi modern yaitu :
·         Organisasi bertambah besar
·         Pengolahan datanya semakin cepat
·         Penggunaan staf jauh lebih intensif
·         Adanya kecenderungan spesialisasi
·         Adanya prinsip-prinsip atau azas-azas organisasi
·         Memiliki unsur-unsur organisasi yang lebih lengkap
Organisasi juga mempunyai unsur-unsur pendukung agar bisa berjalan dan terlaksana, berikut unsur-unsur organisasi :
1.      Manusia(man) : dalam keorganisasian, manusia sering disebut sebagai pegawai atau personel yang terdiri dari semua anggota organisasi tersebut yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari pimpinan(administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, manajer yang memimpin tiap-tiap satuan unit kerja yang sudah dibagikan sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan para pekerja.
2.      Kerjasama(team work) : suatu kegiatan bantu-membantu antar sesama anggota organisasi yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. oleh karena itu, anggota organisasi dibagi menjadi beberapa bagian sesuai fungsi, tugas dan tingkatannya masing-masing.
3.      Tujuan bersama : adalah arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan merupakan titik akhir dari apa yang diharapkan atau dicapai dalam organisasi. Setiap anggota sebuah organisasi harus mempunya tujuan yang sama agar organisasi tersebut dapat berjalan sesuai dengan keinginan bersama.
4.      Peralatan(equipment) : segala sesuatu yang digunakan dalam organisasi seperti uang, kendaraan, gedung, tanah dan barang modal lainnya.
5.      Lingkungan(environtment) : yang termasuk kedalam unsur lingkungan adalah :
·         Kondisi atau situasi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi berjalannya organisasi karena kondisi atau situasi sangat dekat hubungannya dengan organisasi dan anggotanya
·         Tempat atau lokasi, karena mempengaruhi sarana transportasi dan komunikasi
·         Wilayah operasi yang dijadikan sarana kegiatan organisasi, wilayah operasi dibagi menjadi empat, yaitu wilayah kegiatan,wilayah jangkauan, wilayah personil, wilayah kewenangan atau kekuasaan
6.  Kekayaan alam yang dimaksud adalah cuaca, keadaan geografis, flora, fauna dll
7.  Kerangka/kontruksi mental organisasi itu sendiri
Teori Organisasi
1. Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional)‏
Teori klasik (classical theory) berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800 (abad 19). Secara umum digambarkan oelh para teoritisi klasik sebagai sangat desentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas.
a. Teori Birokrasi
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas, dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.
b. Teori Administrasi
Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reily dari Amerika.
Henry Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi adalah :
- Pembagian kerja (division of work)
- Wewenang dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
- Disiplin (discipline)
- Kesatuan perintah (unity of command)
- Kesatuan pengarahan (unity of direction)
- Mendahulukan kepentingan umum daraipada pribadi
- Balas jasa (remuneration of personnel)
- Sentralisasi (centralization)
- Rantai scalar (scalar chain)
- Aturan (oreder)
- Keadilan (equity)
- Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
- Inisiatif (initiative)
- Semangat korps (spirit de corps)
c. Manajemen Ilmiah
Manajemen ilmiah (scientific management) dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Ada 2 pendapat tentang manajemen ilmiah. Pendapat pertama mengatakan manajemen ilmiah adalah penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi. Pendapat kedua mengatakan manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme atau teknik “a bag of tricks” untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.
2. Teori Neo Klasik (Teori Hubungan atau Manusiawi)‏
Teori neoklasik secara sederhana sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendifinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama.
3. Teori Organisasi Modern
Teori modern disebut juga sebagi analisa system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat pada semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan & saling ketergantungan, yang didalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system terbuka.






Sumber : http://evulee.wordpress.com/2010/10/12/teori-organisasi/

Rabu, 13 April 2011

PSSI VS MENPORA yang SEDANG RAMAI DIBICARAKAN

Untuk kali ini saya akan membahas tentang PSSI VS MENPORA yang sedang ramai dibicarakan di media seperti : Berita, koran ataupun di media - media lainnya.




PSSI VS Menpora siapa menang? Juru bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendukung sepenuhnya langkah-langkah yang ditempuh Menteri Pemuda dan Olah Raga Andi Mallarangeng terkait kisruh di tubuh PSSI. Julian menegaskan, suara Menpora merupakan sikap resmi pemerintah.



"Ini sikap resmi Presiden, apa yang dibicarakan Menpora. Rujuk saja Menpora karena itu sikap resmi pemerintah," kata Julian saat ditemui di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin 28 maret 2011.

Sebelumnya, Menpora di kantornya, Senin 28 maret 2011, telah mengeluarkan 13 butir pernyataan terkait kejadian pada Kongres PSSI di Pekanbaru, Riau, pada Sabtu 26 maret 2011 lalu. 




Salah satunya adalah pemerintah menyatakan tidak mengakui lagi pengurus PSSI di bawah pimpinan Ketua Umum Nurdin Halid dan Sekretaris Jenderal Saudara Nugraha Besoes, serta seluruh kegiatan keolahragaan yang diselenggarakan kepengurusan PSSI tersebut.

Julian menambahkan, presiden sudah mengetahui tentang 13 butir pernyataan tersebut. Menurutnya, Menpora sudah melaporkan hal tersebut ke Presiden. "Saya pikir adalah wajar jika Menpora melaporkan hal tersebut. 

Sebelum mengeluarkan pernyataan itu, tentu Kementerian Pemuda dan Olah Raga sudah terlebih dahulu melakukan evaluasi dan penilaian terhadap PSSI," lanjutnya.

Atas tudingan Nurdin Halid bahwa kongres di Pekanbaru gagal diselenggarakan karena keterlibatan personil keamanan yang mendukung salah satu calon ketua umum PSSI yakni KASAD Jenderal TNI George Toisutta, Julian enggan berkomentar. "Silakan ditanyakan langsung kepada yang terkait," kilah Julian.

Jumat, 07 Januari 2011

Final AFF 2010 Indonesia - Malaysia

"Malaysia" sepertinya tidak siap untuk menjadi tuan rumah pertandangan leg.1 final Piala AFF 2010 di Stadion Bukit Jalil. Pasalnya banyak supporter dari mereka yang dapat lolos masuk ke stadion dengan membawa kembang api dan laser. Ini merupakan tindakan yang sangat memalukan dan "KAMPUNGAN". Pemain Indonesia pun sangat mengeluhkan hal ini, terang saja karena ini sangat mengganggu konsentrasi para pemain. Semakin membuktikan tingkat sportifitas orang Malaysia tidak lebih dari hembusan angin yang keluar dari dubur a.k.a pan**t. Dan semakin menegaskan pula bahwa panitia dan penyelenggara sangat amat TIDAK SIAP. Ini merupakan insiden buruk bagi persebakbolaan Malaysia.

Sedikit informasi saja, laser (singkatan dari bahasa Inggris: Light Amplification by Stimulated Emission ofRadiation) merupakan mekanisme suatu alat yang memancarkan radiasi elektromagnetik, biasanya dalam bentuk cahaya yang tidak dapat dilihat maupun dapat lihat dengan mata normal, melalui proses pancaran terstimulasi. Sinar tunggal ini jika mengenai mata sangat menyilaukan dan membuyarkan fokus yang tentunya sangat mengggangu konsentrasi dari pemain.

Akibat ini, permainan pun dihentikan untuk beberapa menit, karena pemain Indonesia merasa sangat keberatan dengan adanya sinar laser dan kembang api. Menurut saya ini merupakan hal yang sangat wajar dan harus mendapat reaksi yang KERAS. Bahkan di waktu jeda pun terlihat petasan/ kembang api menyala sampai ke tengah lapangan. Sudah seharunya pihak Malaysia mendapat teguran dan sangsi yang tegas! What the FUCK?

Sikap suporter Malaysia yang tidak fair dengan mengincar wajah para pemain timnas Indonesia dengan lesatan sinar laser ternyata menjadi kenyataan.
Dalam partai leg 1 babak final AFF Suzuki Cup 2010 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Minggu (26/12/2010) malam, sinar berbahaya itu beberapa kali terlihat tepat mengarah ke para pemain Indonesia. Bahkan, kiper Markus Horison sampai harus protes kepada wasit agar menghentikan pertandingan sejenak karena ada gangguan sinar tersebut.
Sebelumnya, pihak Indonesia sudah mengkhawatirkan adanya teror sinar laser yang bisa mengganggu konsentrasi pemain karena diarahkan tepat ke bagian kepala atau mata.
Setelah timnas Indonesia Kalah di laga tandang saat melawan Malaysia  di final leg pertama kesempatan timnas Indonesia untuk menjadi juara AFF 2010 semakin tipis. Pada laga final leg kedua di Stadion Gelora Bung Karno Rabu,(29/12/2010) bukan hanya para pemain timnas Indonesia saja yang diuji tapi para suporter Merah Putih juga akan diuji kesabarannya.
Banyaknya teror suporter Malaysia terhadap timnas Indonesia bukan tidak mungkin akan memicu emosi suporter Merah Putih. Kabarnya timnas Indonesia kalah dilaga final leg pertama karena adanya gangguan sinar laser, meski hal tersebut ditampik oleh pelatih timnas Indonesia (Alfred Riedl).
Entah apa yang terjadi nanti di Stadion Gelora Bung Karno apabila seandainya timnas Indonesia gagal menjadi juara AFF 2010. Untuk mengantisipasi tindakan anarki dari suporter kini pengamanan di Stadion Gelora Bung Karno semakin di tingkatkan. Pihak keamanan juga menyarankan kepada suporter Merah Putih untuk tidak terpancing atas teror-teror yang dilakukan suporter Malaysia.
Himbauan kepada para suporter Indonesia supaya tidak tidak berbuat anarki apabila timnas gagal menjadi juara AFF 2010. Karena tindakan anarki hanya akan merugikan kita sendiri apa lagi jika sampai merusak sarana-sarana yang ada di Stadion Gelora Bung Karno. Pihak keamanan juga meminta agar suporter Merah Putih menjadi suporter yang lebih dewasa dari pada suporter Malaysia.

Mungkin sekian pembahasan Final AFF 2010 INDO – MALAY
Tetap semangat GARDUDA-ku jangan sampai kalah dengan ANTEK-ANTEK INGGRIS (MALINGSHHIIIIIT). Bravo. Tunjukkan MERAH-Mu