Jumat, 07 Januari 2011

Final AFF 2010 Indonesia - Malaysia

"Malaysia" sepertinya tidak siap untuk menjadi tuan rumah pertandangan leg.1 final Piala AFF 2010 di Stadion Bukit Jalil. Pasalnya banyak supporter dari mereka yang dapat lolos masuk ke stadion dengan membawa kembang api dan laser. Ini merupakan tindakan yang sangat memalukan dan "KAMPUNGAN". Pemain Indonesia pun sangat mengeluhkan hal ini, terang saja karena ini sangat mengganggu konsentrasi para pemain. Semakin membuktikan tingkat sportifitas orang Malaysia tidak lebih dari hembusan angin yang keluar dari dubur a.k.a pan**t. Dan semakin menegaskan pula bahwa panitia dan penyelenggara sangat amat TIDAK SIAP. Ini merupakan insiden buruk bagi persebakbolaan Malaysia.

Sedikit informasi saja, laser (singkatan dari bahasa Inggris: Light Amplification by Stimulated Emission ofRadiation) merupakan mekanisme suatu alat yang memancarkan radiasi elektromagnetik, biasanya dalam bentuk cahaya yang tidak dapat dilihat maupun dapat lihat dengan mata normal, melalui proses pancaran terstimulasi. Sinar tunggal ini jika mengenai mata sangat menyilaukan dan membuyarkan fokus yang tentunya sangat mengggangu konsentrasi dari pemain.

Akibat ini, permainan pun dihentikan untuk beberapa menit, karena pemain Indonesia merasa sangat keberatan dengan adanya sinar laser dan kembang api. Menurut saya ini merupakan hal yang sangat wajar dan harus mendapat reaksi yang KERAS. Bahkan di waktu jeda pun terlihat petasan/ kembang api menyala sampai ke tengah lapangan. Sudah seharunya pihak Malaysia mendapat teguran dan sangsi yang tegas! What the FUCK?

Sikap suporter Malaysia yang tidak fair dengan mengincar wajah para pemain timnas Indonesia dengan lesatan sinar laser ternyata menjadi kenyataan.
Dalam partai leg 1 babak final AFF Suzuki Cup 2010 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Minggu (26/12/2010) malam, sinar berbahaya itu beberapa kali terlihat tepat mengarah ke para pemain Indonesia. Bahkan, kiper Markus Horison sampai harus protes kepada wasit agar menghentikan pertandingan sejenak karena ada gangguan sinar tersebut.
Sebelumnya, pihak Indonesia sudah mengkhawatirkan adanya teror sinar laser yang bisa mengganggu konsentrasi pemain karena diarahkan tepat ke bagian kepala atau mata.
Setelah timnas Indonesia Kalah di laga tandang saat melawan Malaysia  di final leg pertama kesempatan timnas Indonesia untuk menjadi juara AFF 2010 semakin tipis. Pada laga final leg kedua di Stadion Gelora Bung Karno Rabu,(29/12/2010) bukan hanya para pemain timnas Indonesia saja yang diuji tapi para suporter Merah Putih juga akan diuji kesabarannya.
Banyaknya teror suporter Malaysia terhadap timnas Indonesia bukan tidak mungkin akan memicu emosi suporter Merah Putih. Kabarnya timnas Indonesia kalah dilaga final leg pertama karena adanya gangguan sinar laser, meski hal tersebut ditampik oleh pelatih timnas Indonesia (Alfred Riedl).
Entah apa yang terjadi nanti di Stadion Gelora Bung Karno apabila seandainya timnas Indonesia gagal menjadi juara AFF 2010. Untuk mengantisipasi tindakan anarki dari suporter kini pengamanan di Stadion Gelora Bung Karno semakin di tingkatkan. Pihak keamanan juga menyarankan kepada suporter Merah Putih untuk tidak terpancing atas teror-teror yang dilakukan suporter Malaysia.
Himbauan kepada para suporter Indonesia supaya tidak tidak berbuat anarki apabila timnas gagal menjadi juara AFF 2010. Karena tindakan anarki hanya akan merugikan kita sendiri apa lagi jika sampai merusak sarana-sarana yang ada di Stadion Gelora Bung Karno. Pihak keamanan juga meminta agar suporter Merah Putih menjadi suporter yang lebih dewasa dari pada suporter Malaysia.

Mungkin sekian pembahasan Final AFF 2010 INDO – MALAY
Tetap semangat GARDUDA-ku jangan sampai kalah dengan ANTEK-ANTEK INGGRIS (MALINGSHHIIIIIT). Bravo. Tunjukkan MERAH-Mu